PENDANAAN SEKTOR SAWIT: Perbankan Berpeluang Cegah Kerusakan Ekologi

15 Maret 2016

Perbankan dinilai memiliki peluang besar untuk melakukan perbaikan dan pencegahan atas kerusakan ekologi yang lebih buruk dalam kebijakan intermediasinya.

Rahmawati Retno Winarni, perwakilan Koalisi Responsi Bank Indonesia, memaparkan naiknya permintaan minyak sawit selama satu dekade terakhir berimplikasi pada masifnya industri tersebut. Ekspansi sendiri membutuhkan pendanaan perbankan.

Ketika memberikan kreditnya, sambung Rahmawati, perusahaan sawit menggunakannya untuk membuka lahan tetapi berpengaruh pada hutan, gambut hingga pengusiran masyarakat asli.

"Tanggung jawab atas kerusakan ekologi yang telah terjadi harus diemban oleh berbagai pihak, termasuk perbankan. Perbankan memiliki peluang besar untuk melakukan perbaikan dan pencegahan atas kerusakan ekologi yang lebih buruk," kata Rahmawati, Selasa (15/3/2016).

Koalisi Responsibank Indonesia mendorong perbankan memiliki kebijakan soal keberlanjutan dalam pemberian kredit dan investasi sektor tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri, paparnya, sudah memiliki Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan terkait dengan persoalan itu.

"Perguruan tinggi juga dapat berkontribusi dengan melakukan kajian dan diseminasi hasil kajian secara lebih intensif mengenai peran dan tanggung jawab lembaga pendanaan di sektor sumber daya alam sehingga terbangun kesadaran publik," tuturnya.

 

Sumber: bisnis.com