PERUBAHAN IKLIM: Dua Bank Asing Dapat Skor Tertinggi, Berikut Peringkatnya

11 Maret 2016

Dua bank asing yang beroperasi di Indonesia menempati skor tertinggi dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim dalam kebijakan investasinya di sektor keuangan.

Hal itu dipaparkan Koalisi Responsibank Indonesia, yang memberikan peringkat terhadap perbankan dalam merespon masalah lingkungan dan sosial di Tanah Air.

Terdapat 11 bank yang mewakili Buku IV dan Buku III, yang dinilai selama beroperasi pada tahun lalu. Skornya adalah 75%-100% (baik sekali); 55%-75% (baik); 35%-55% (cukup); 15%-35% (kurang); dan 0-15% (kurang sekali).

Kategorinya mencakup perubahan iklim, kesehatan, HAM, hak pekerja, keanekaragaman hayati, pajak dan korupsi, persenjataan, perikanan, dan pangan. Selain itu, ada pula kehutanan, industri manufaktur, pertambangan, migas, remunerasi, serta transparansi dan akuntabilitas.

HSBC mendapatkan skor 37,83% dan Citibank mencapai 36,08%.

Victoria Fanggidae, peneliti Koalisi Responsibank Indonesia, menuturkan walaupun tampak tinggi sebenarnya nilai masih belum mencapai maksimal.

"Nilai belum mencapai separuh nilai maksimal 100% karena masih banyak elemen yang dinilai belum dipenuhi oleh bank besar itu," kata Victoria dalam rilis, Jumat (11/3/2016).

Victoria menuturkan kebanyakan bank asing mendapatkan skor soal perubahan iklim karena memasukkan kesepakatan-kesepakatan internasional terkait masalah tersebut. Dia juga menambahkan bank-bank tersebut juga eksplisit menyatakan dukungannya terhadap pergeserean ekonomi bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

"Sedangkan kebanyakan bank nasional masih dalam tataran kebijakan operasional dan CSR saja," kata Victoria.

Berikut peringkat skor perbankan untuk perubahan iklim.

  1. HSBC, skor 37,83%
  2. Citibank, skor 36,08%.
  3. Mitsubishi UFJ, skor 19,81%
  4. Danamon, 10,98%
  5. BNI, skor 6,37%
  6. Mandiri, skor 3,46%
  7. BRI, skor 3,09%
  8. Panin, skor 2,95%
  9. BCA, skor 1,74%
  10. CIMB-Niaga, skor 1,52%
  11. OCBC NISP, skor 1,13%

Sumber: bisnis.com