Pengaruhi bank anda dengan menyampaikan pendapat Anda mengenai kebijakan investasi nya!
"Selanjutnya, BNI akan terus melakukan identifikasi pembiayaan pada sektor-sektor ramah lingkungan dan mendorong semua debitur untuk mulai menjalankan praktik bisnis yang beretika dengan memperhatikan setiap dampak kegiatan pada manusia dan alam", Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI
Berdiri pada tahun 1946, BNI adalah bank milik pemerintah ketiga terbesar di Indonesia saat ini dengan nilai aset sebesar 709,33 triliun rupiah dan modal inti sebesar 89,77 triliun rupiah per Desember 2017. BNI masuk kedalam kategori bank BUKU 4 dengan modal inti diatas 30 triliun rupiah.
BNI mengalami peningkatan jumlah rekening sebesar 31% dari 17 juta rekening menjadi 22 juta rekening di tahun 2017. Saat ini BRI memiliki 200 kantor cabang dalam negeri dan 6 jaringan luar negeri yang beroperasi di Amerika, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Myanmar dan Singapura. BRI memiliki 10 anak perusahaan dan berperan sebagai pemegang saham mayoritas di lima anak perusahaan yaitu BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life Insurance dan BNI Remittance.
Pada tahun 2017, BNI mencatat pertumbuhan portofolio kredit sebesar 12.2% yang mencapai 441,3 triliun rupiah. Dari keseluruhan pinjaman yang disalurkan, tiga sektor utama yang paling banyak menerima pinjaman pada segmen kecil adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 61.5% (34,7 triliun rupiah), sektor perindustrian sebesar 9.5% (5,4 triliun rupiah) dan sektor jasa dunia usaha sebesar 9.5% (5,37 triliun rupiah). Sedangkan, tiga sektor utama yang paling banyak menerima pinjaman pada segmen menengah adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 33% (23,22 triliun rupiah), sektor perindustrian sebesar 28.9% (20,29 trilyun rupiah) dan sektor konstruksi sebesar 9.9% (6,98 triliun rupiah).
BNI merupakan salah satu dari delapan Bank yang membentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia yaitu “First Movers on Sustainable Banking” yang diinisiasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2015.
Komitmen BNI dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan diwujudkan melalui penerapan pembiayaan sektor ramah lingkungan yang sudah aktif diberlakukan oleh BNI sejak tahun 2007. Pada tahun 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau segmen korporasi sebesar 57,65 miliar rupiah yaitu 18.31% dari total kredit. Sektor-sektor yang disasar adalah pembangunan pembangkit listrik, kelapa sawit bersertifikasi RSPO dan ISPO, air, geothermal dan mini hidro.
Selain itu BNI juga telah memiliki prosedur pemberian kredit korporasi yang mengharuskan debitur untuk memiliki izin AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan penilaian standar lingkungan PROPER yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup.
Pesan anda telah terkirim