Skor dari DBS

Berikan opini anda dan dorong bank anda untuk meningkatkan skor-nya. Kirim pesan ke bank anda!

Pengaruhi bank anda dengan menyampaikan pendapat Anda mengenai kebijakan investasi nya!

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Menurut DBS

"Kami berupaya menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan kami secara berkelanjutan. Kami memiliki kepercayaan dalam menghasilkan laba secara bertanggung jawab, menyeimbangkan kebutuhan untuk pembangunan dengan menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif. Ini selaras dengan nilai perusahaan kami yang didorong oleh tujuan dan keinginan kami untuk membuat perbedaan dalam perbankan untuk menyentuh orang-orang nyata, bisnis nyata, dan kehidupan nyata." (Laporan Keberlanjutan DBS, 2017)

Profil Perusahaan

Berdiri pada tahun 1989, PT Bank DBS Indonesia adalah anak perusahaan DBS Ltd. yang berpusat di Singapura. DBS memiliki nilai aset sebesar 65,48 triliun rupiah dan modal inti sebesar 7,83 triliun rupiah per Desember 2017. DBS masuk kedalam kategori bank BUKU 3 dengan modal inti antara 5 sampai 30 triliun rupiah.

Saat ini DBS memiliki 44 cabang yang aktif di 13 kota besar di Indonesia yaitu di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Pontianak, Samarinda, Bogor, dan Tangerang. Hingga tahun 2017, DBS Indonesia tidak memiliki anak perusahaan.

Pada tahun 2017, DBS mencatat pertumbuhan portofolio kredit yang menurun sebesar 0.62% menjadi 40,11 triliun rupiah. Dari keseluruhan pinjaman yang disalurkan, terdapat tiga sektor utama yang paling banyak menerima pinjaman yaitu sektor industri sebesar 31.35% (12,5 triliun rupiah), sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 24.68% (9,84 triliun rupiah) dan sektor pertanian dan perikanan sebesar 16.45% (6,56 triliun rupiah).

Komitmen DBS dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan diwujudkan melalui penyaluran kredit energi terbarukan. DBS telah membiayai berbagai macam sektor energi terbarukan seperti geothermal dan hydro. Pada tahun 2017, DBS berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) untuk Geothermal Wayang Windu yang dikelola oleh Star Energy. Sumber energi baru pengganti minyak bumi ini memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 220 MW.

Dalam penyaluran kredit energi terbarukan, DBS telah mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (LST). Di Kuartal IV tahun 2017, DBS telah menolak 3 dari 15 aplikasi kredit yang menerima uji LST tambahan karena ditemukannya pelanggaran atas aspek LST.

Pada tahun 2017, DBS menjadi bank Asia dan perusahaan Singapura pertama yang bergabung dalam inisiatif energi terbarukan, RE100. Kelompok kolaboratif yang diiniasi oleh bisnis global paling berpengaruh ini berkomitmen dalam penggunaan 100% energi terbarukan.

Terimakasih telah berbagi

Pesan anda telah terkirim

×