Investasi Hijau Dijanjikan Dapat Insentif & Bunga
Indonesia terus mendorong adanya pertumbuhan investasi hijau atau ramah lingkungan, terlebih lagi investasi hijau masih memiliki potensi yang besar untuk digali. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengungkapkan, pihaknya sudah berbicara dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar memudahkan investor untuk melakukan investasi ini di Tanah Air.
"Kami sangat mendukung investasi hijau. Saya sudah bicara dengan OJK dan BI agar berikan bunga dan insentif yang menarik bagi investor untuk investasi hijau," papar Siti, dalam acara Tropical Landscapes Summit: A Global Invesment Oppourtunity, di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Siti menambahkan, pihaknya juga mendorong agar perusahaan finansial dapat memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga yang kecil. Hal ini akan sangat menarik investor untuk berinvestasi hijau di Indonesia.
"Ini dalam tahap pengajuan ke Presiden," ucapnya.
Menurut Siti, selain pemberian bunga dan insentif, pemerintah juga akan memberikan lisensi bagi siapa saja yang sudah menjalankan investasi hijau di Indonesia.
"Insentif untuk tujuan ekologi, selain proyek UMKM dan kami mendukung pinjaman lunak untuk UMKM serta tax holiday," ujarnya.
Siti mengungkapkan, dalam mengembangkan investasi hijau di Indonesia, pemerintahan Jokowi-JK sudah meluncurkan peraturan yang di mana untuk meningkatkan pengawasan dalam bidang konsesi lahan, menekankan tata kelola bagi petani kecil, hingga mengawasi daerah konflik.
"Bahwa ini misi Presiden Jokowi berikan hutan bagi penggunaan masyarakat. Kami juga tingkatkan hukum bagi pembalakan liar. Kami juga tingkatkan mitra pemerintah swasta. Mulai yang sudah dimulai di Jambi," tukasnya.
Sebelumnya, nilai investasi hijau ditargetkan akan tumbuh mencapai 20 persen per tahun hingga diperkirakan pada 2019 mencapai USD56 miliar. Jumlah itu, naik dibandingkan tahun lalu.
Pada 2010-2014, total realisasi investasi hijau sudah sekira 30,3 persen dari total nilai investasi, yaitu sebesar Rp486 triliun dibanding total nilai investasi Rp1.600 triliun. Namun, dari realisasi tersebut, sebanyak USD26,8 miliar merupakan PMA dan Rp139,1 triliun merupakan PMDN.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKM) Franky Sibarani mengatakan, saat ini investasi dan perkembangan industri yang ramah lingkungan sudah menjadi tren global. Untuk itu, Indonesia akan mengambil peluang ini untuk menarik investasi hijau saat menjadi tuan rumah Tropical Landscape Summit dengan memaparkan portofolio potensi investasi hijau di Tanah Air.
"BKPM menargetkan investasi hijau akan tumbuh rata-rata 20 persen setiap tahun, hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai USD56 miliar dan PMDN Rp448 triliun," ujar Franky.
Sumber: Okezone.com