Pelatihan Pembiayaan Transisi Energi Berkeadilan untuk Lembaga Keuangan dan CSOs
ResponsiBank Indonesia telah menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Financing a Just Energy Transition” pada 31 Mei – 1 Juni 2022. Diselenggarakan secara hybrid dengan mengundang salah seorang peniliti dari Profundo sebagai pemateri, Jurany Ramirez, pelatihan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, bankir, hingga CSOs.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong praktik pembiayaan dan investasi transisi energi yang berkeadilan. Agar lembaga keungan turut berperan dalam memastikan transisi energi tidak hanya menjadi solusi bagi perubahan iklim, tetapi juga memastikan perubahan tersebut tidak menyebabkan konsekuensi sosial. khususnya terhadap hak-hak pekerja yang terdampak transisi, termasuk perempuan, anak dan kelompok rentan lainnya.
Menurut Deputi Direktur The PRAKARSA, Victoria Fanggidae, ResponsiBank perlu melakukan pelatihan ini karena selain terkait pembiayaan, transisi energi berkeadilan juga menjadi isu utama diberbagai working group yang terkait sustainable development dalam pertemuan G20.
"Sehingga kita tidak bisa ketinggalan karena sebagai civil societies kita juga perlu memberikan masukan yang konstruktif menganai bagaimana transisi energi dilakukan secara adil," papar Victoria, Selasa (31/5).
Sementara itu Jurany dalam paparan materinya menjelaskan Perubahan iklim dan transisi energi merupakan hal mendesak yang memerlukan langkah berkelanjutan, termasuk di sektor keuangan.
Dalam konteks Indonesia, sebagai negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia perlu mengambil langkah signifikan untuk menyelaraskan target Perjanjian Paris dengan dukungan transisi energi dari perbankan dan pemerintah.
Peran sektor keuangan sangat penting untuk menyeimbangkan kegiatan pengurangan emisi dan menjaga perekonomian global, sehingga diperlukan iklim regulasi dan kebijakan yang progresif dan berskala besar.
Jurany juga menyampaikan, pemerintah perlu memastikan bahwa kerangka penanganan perubahan iklim lebih jelas, lebih serius, dan tidak hanya normatif melalui beberapa insentif yang mendorong transisi energi, salah satunya pembiayaan publik. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga keuangan dapat memberikan kebijakan strategis dengan kebijakan seperti roadmap keuangan berkelanjutan, stimulus fiskal, dan beberapa instrumen lain yang lebih praktis dan aplikatif.