Bank Kurang Peduli pada Isu Sosial dan Lingkungan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Responsibank Indonesia menilai bank-bank di Indonesia baik bank asing maupun nasional kurang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan hidup. Bank disebut hanya mengedepankan aspek bisnis dan keuangan.
Perwakilan Koalisi Responsibank Indonesia dari Perkumpulan Prakarsa Victoria Fanggidae mengatakan, meskipun beberapa bank hanya beroperasi di Indonesia, tidak bisa ditolerir standar rendah bank dalam membiayai proyek dan perusahaan berisiko tinggi.
"Berisiko tinggi terhadap terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, menyebabkan konflik sosial maupun degradasi lingkungan," kata dia dalam Peluncuran Perangkat Penilaian Bank, Jakarta, Rabu (11/3) siang.
Koalisi Responsibank Indonesia terdiri dari Perkumpulan Prakarsa, YLKI, Walhi, PWYP, ICW, dan Infid.
Menurut Victoria, dalam dunia yang saling berkaitan dan bergerak menuju ekonomi hijau, argumen seperti orientasi pasar domestik tidak lagi dapat diterima.
Koalisi Responsibank Indonesia telah melakukan penilaian terhadap sejumlah kebijakan investasi 11 bank terbesar di Indonesia yang terdiri dari delapan bank nasional dan tiga bank asing terbesar.